Jumat, 18 April 2014

Menggapai Beningnya Hati Dalam Interaksi Sosial

Penulis : Agung Budy Nugraha <>

   Segala puji hanya bagi Alloh Subhanahu wa Ta'ala Rabb semesta alam . Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasululloh Muhammad Shollallohu alaihi wa sallam . Setelah lama vakum dari aktivitas menulis , penulis mencoba kembali menggoreskan pena , urun rembug dalam kancah pemikiran Islam . Sekaligus memulai sebuah paradigma baru dalam memahami Islam dan realitas hidup setelah cukup lama penulis melewati beberapa fase dalam memahami Agama Islam .
   Sebelumnya penulis hendak menggunakan kata " Ukhuwah Islamiyah " untuk kata " Interaksi Sosial " , tetapi idealnya sebuah Ukhuwah Islamiyah telah terbentuk oleh beningnya hati para Insan di dalamnya . Adapun Interaksi Sosial selain memiliki dimensi yang lebih luas  , faktanya di penuhi konflik yang memprihatinkan .
    Nabi Muhammad Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda " Ketahuilah sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik , dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk , ketahuilah segumpal daging tersebut adalah Qalbu yaitu Hati " HR Bukhori .
    Betapa hati memiliki kedudukan teramat penting dalam kaitannya dengan dinamika kehidupan masyarakat yang tengah mengalami dekadensi moral dengan berbagai bentuk kemaksiatan dan perseteruan . Hal ini di sebabkan oleh kekotoran hati yang di penuhi bermacam penyakit seperti kesyirikan , kemunafikan, riya', cinta dunia , dendam , kedengkian, syahwat, amarah, buruk sangka dan lain sebagainya . Ironisnya keadaan tersebut tidak hanya menimpa orang-orang awam dari kaum muslimin dalam urusan duniawi mereka, atau para politisi yang tengah memperebutkan kekuasaan dan merasa paling benar dalam mengusung idealisme yang mereka anut, akan tetapi melanda pula pemuka-pemuka agama Islam dalam perbedaan memahami nash-nash Al Qur'an dan Hadits Nabi Shollallohu alaihi wa Sallam .
    Sering kita saksikan melalui media massa atau bahkan di sekitar kita sebuah permasalahan ijtihadiyah yang padanya terbuka lebar pintu toleransi justru menjadi sarana permusuhan sesama kaum muslimin bahkan menjatuhkan kehormatan seorang muslim , padahal Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam pernah bersabda " Setiap muslim atas muslim lainnya itu haram darahnya , hartanya dan kehormatannya " HR Muslim .
    Bukankah mereka telah menyampaikan hadits tersebut kepada umat dan memahami firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala yang artinya ;" Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan)  kebajikan , sedang kalian melupakan diri (kewajiban)mu sendiri , padahal kalian membaca Al Kitab (Taurat) ? maka tidakkah kalian berepikir ? " QS Al Baqarah 44 " Hai orang-orang yang beriman , mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat ? amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tiada kalian kerjakan " QS Ash Shaf 2-3 .
    Hal ini selayaknya menjadi perenungan bersama karena manusia tiada pernah luput dari kesalahan sebagaimana sabda Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam : " Setiap anak adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat " HR Tirmidzi no.2499 . Kesalahan manusia bahkan merupakan sebuah keniscayaan yang telah di gariskan Alloh Subhanahu wa Ta'ala . Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda : " Demi Zat yang jiwaku berada di tanganNya , kalau kalian tidak berdosa maka Alloh akan menjadikan kalian sirna , lalu Alloh akan mendatangkan suatu kaum yang mereka berdosa lalu mereka bertaubat kepada Alloh lalu Alloh mengampuni mereka " HR Muslim no.7141 .
    Maka penulis mengajak terutama kepada diri penulis sendiri kemudian kepada pembaca yang budiman untuk berbenah menuju kehidupan yang Islami , dengan memulainya dari sumber kebaikan dan keburukan yakni Qalbu ( Hati ) . Membersihkannya dari bermacam penyakit , membeningkannya dengan
    1.     Tauhid
     Yaitu mengimani bahwa hanya Alloh Subhanahu wa Ta'ala pencipta dan pengatur alam semesta . Alloh Subhanahu wa Ta'ala lah pencipta makhluk , peristiwa-peristiwa dan hal ikhwal manusia .  Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya : " Dia (Alloh) pencipta langit dan bumi " QS Al An'am 101 . "  Dan Dia lah yang telah menciptakan malam dan siang , matahari dan bulan . Masing-masing beredar pada garis edarnya . " QS Al Anbiya 33 . " Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu . Di antara keduanya ada batas yang tidak di lampaui oleh masing-masing " QS Ar Rahman 19-20. " Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah . Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang di simpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) . Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah , lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging , dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang , lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging . Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain . Maka Maha Suci Alloh , pencipta yang paling baik . Kemudian sesudah itu , sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati " QS Al Mukminun 12-15. " Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu , dan Dia menetapkan ukuran -ukurannya dengan serapi-rapinya " QS Al Furqon 2 .
     Beriman kepada Rubbubiyah Alloh Subhanahu wa Ta'ala tersebut akan membersihkan hati dari hasad , dengki bahkan niat mencelakakan sesama muslim demi teraihnya kesuksesan bisnis atau terengkuhnya mahkota kekuasaan sebagaimana telah terjadi dan menjadi menu harian media cetak maupun elektronik . Kesadaran bahwa kekayaan dan kemiskinan , kemenangan maupun kekalahan dalam pertarungan politik atau keberhasilan dan kegagalan dalam dakwah merupakan hak prerogatif Alloh Subhanahu wa Ta'ala dalam mengaturnya akan melahirkan sikap arif dan bijaksana .
     Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya :" Padahal Allohlah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu " QS Ash Shafat 96 . " Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhul mahfudz) sebelum Kami menciptakannya . Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Alloh . (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu , dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang di berikanNya kepadamu . Dan Alloh tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri " QS Al Hadid 22-23 . " Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Robb mu ? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia , dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat , agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain . Dan rahmat Robb mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan " QS Az Zukhruf 32 .  " Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu , Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) , dan supaya Alloh membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) " QS Ali Imron 140-141 .
     Rasululloh Muhammad Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda :" Sesungguhnya Alloh telah menentukan takdir semua makhluk 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi " Beliau Shollallohu alaihi wa Sallam juga pernah bersabda " Sesungguhnya setiap kalian di kumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya 40 hari , kemudian menjadi segumpal darah selama itu , dan menjadi segumpal daging selama itu . Kemudian Alloh mengutus malaikat dan memerintahkan dengan 4 hal : menulis rizkinya , ajalnya , perbuatannya dan ia celaka atau bahagia ." HR Bukhori dan Muslim .
      2.      Menjauhi kesyirikan
      Beriman bahwa Alloh Subhanahu wa Ta'ala adalah satu-satunya pemilik, pencipta dan pengatur alam semesta mengandung konsekuensi logis berupa penyerahan peribadahan hanya kepadaNya semata . Hal ini dapat di analogikan dengan pemberian si fulan A kepada si fulan B , pantaskah si fulan B berterima kasih dan menyerahkan loyalitas kepada si fulan C yang sama sekali tidak memiliki kontribusi dalam hajat kehidupannya ? dengan melupakan si fulan A yang penuh totalitas menyokong hajat hidupnya ? . Alloh Subhanahu wa Ta'ala tentu terlalu Agung untuk permisalan ini , hal ini semata untuk mendekatkan akal kepada pemahaman . Betapa Alloh Subhanahu wa Ta'ala telah melimpahkan nikmat kepada seorang muslim berupa kesehatan , kelapangan rezeki dan lain sebagainya , akan tetapi ia dengan sengaja meninggalkan kewajiban sholat 5 waktu yang telah Alloh Subhanahu wa Ta'ala perintahkan dengan firmannya :" Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang di tentukan waktunya atas orang-orang yang beriman " QS An Nisa' 103 . Justru ia rela berlumur lumpur , luka tergores ilalang , melangkah menyusuri pematang sawah dengan memikul baskom berisi aneka sajian di pundak , kemudian singgah , menyalakan dupa , lantas duduk bersila penuh kekhusyukan di bawah sebuah pohon beringin tua yang di keramatkan . Ini adalah kekotoran hati yang terbesar .
    Perhatikan nasehat seorang hamba yang shalih , Luqman kepada putranya yang di abadikan Alloh Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al Qur'an :" Hai anakku , janganlah kamu mempersekutukan Alloh , sesungguhnya mempersekutukan Alloh adalah benar-benar kezhaliman yang besar " QS Luqman 13 . Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang arttinya :" Wahai manusia ada sebuah perumpamaan yang perlu kalian perhatikan . Sesungguhnya sesembahan-sesembahan selain Alloh yang kalian sembah itu sekali-kali tidak akan dapat membuat seekor lalat walaupun mereka bersatu padu untuk menciptakannya . Dan jika sesekor lalat merebut sesuatu dari mereka , tiadalah mereka itu dapat merebutnya kembali . Amat lemahlah yang menyembah maupun yang di sembah " QS Al Hajj 73 ." Katakanlah (wahai Muhammad kepada kaum musyrikin ) :" Katakan kepadaku pendapatmu tentang (sesembahan-sesembahan) yang kamu sembah selain Alloh . Jika Alloh menghendaki untuk menimpakan sesuatu bahaya kepadaku , apakah mereka mampu menghilangkan bahaya itu . Atau jika Alloh menghendaki untuk melimpahkan sesuatu rahmat kepadaku apakah mereka mampu menahan rahmatNya ? " Katakanlah :" Cukuplah Alloh bagiku , hanya kepadaNya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri " QS Az Zumar 38 .
     Abu Waqid al Laitsi menuturkan ;
     " Suatu saat Kami pergi keluar bersama Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam ke Hunain sedang kami dalam keadaan baru saja lepas dari kekafiran (masuk Islam) . Ketika itu orang-orang musyrik mempunyai sebatang pohon bidara yang di sebut dzat anwath ,  mereka selalu mendatanginya dan menggantungkan senjata-senjata perang mereka pada pohon itu . Tatkala kami melewati sebatang pohon bidara , kamipun berkata : " Ya Rasululloh , buatkanlah untuk kami dzat anwath sebagaimana mereka mempunyai dzat anwath " maka Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda : " Allohu Akbar , itulah tradisi orang-orang sebelum kamu . Dan Demi Alloh yang diriku hanya berada di tanganNya , kamu benar-benar telah mengatakan suatu perkataan seperti yang di katakan oleh Bani Israil kepada Musa alaihi salam : ( Buatkanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka itu mempunyai sesembahan-sesembahan . Musa alaihi salam menjawab : Sungguh kamu adalah kaum yang tidak mengerti . Pasti kamu akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kamu " HR Tirmidzi .
      Menjadikan Alloh Subhanahu wa Ta'ala satu-satunya tujuan peribadahan merupakan tanda beningnya hati dan hakikat makna dari kalimat Tauhid : Laa Ilaha illalloh yakni Laa ma'buda biy haqqin illalloh , tiada Sesembahan yang berhak di sembah dengan benar kecuali Alloh Subhanahu wa Ta'ala semata . Dan tidaklah Alloh Subhanahu wa Ta'ala menciptakan alam semesta , mengutus para Nabi dan Rasul alaihi Sholatu wa Sallam kecuali untuk tujuan mulia tersebut . Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya : " Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia , melainkan agar mereka beribadah kepadaKu " QS Adz Dzariyat 56 . " Sesungguhnya Aku ini adalah Alloh , tiada Tuhan lain yang berhak di sembah selain Ak , maka sembahlah Aku " QS Thoha 14 . " Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul kepada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) ,' Sembahlah Alloh saja , dan jauhilah thoghut '" QS An Nahl 36 .
    3.     Dzikir .
      Membeningkan hati memang bukanlah perkara yang mudah semudah membalikkan telapak tangan . Sebagaimana di katakan Imam abu Hamid al Ghazali : di butuhkan mujahadah ,  kesungguhan dalam memerangi hawa nafsu yang dominan menguasai jiwa . Kemudian menyuplai jiwa dengan aneka vitamin yang berpotensi menyehatkan serta membeningkannya . Di antara vitamin-vitamin tersebut adalah Dzikrulloh , mengingat Alloh Subhanahu wa Ta'ala dengan mentadabburi alam semesta : merenungi penciptaan , menghayati pengaturanNya dalam mekanisme kerja alam semesta , problematika global kehidupan serta gejolak-gejolak yang bergemuruh di dalam jiwa manusia , dengan berbekal keimanan bahwa Dia lah satu-satunya pengatur roda kehidupan .
      Pernahkah suatu hari kita meluangkan sejenak waktu , mengayunkan langkah kaki menyusuri pematang , berdiri tegak pada dataran yang agak tinggi , di tengah persawahan atau bahkan di atas gunung dalam keadaan jiwa mengharu biru terasa sesak oleh penglihatanNya , merasa dekat dengan Wujud dan kasih sayangNya , merasa yakin bahwa seluruh yang tertangkap panca indera bahkan sensasi yang mengaliri ruas-ruas tersembunyi organ tubuh adalah perbuatanNya semata . Renungkan bagaimana Alloh Subhanahu wa Ta'ala membentangkan langit , mengokohkan gunung-gunung , menghamparkan padi yang menguning serta menghembuskan angin segar yang menerpa lembut wajah kita , hingga mata tiada kuasa melainkan terpejam seakan-akan menikmati sebuah sentuhan yang begitu indah , begitu lembut di sisi hati selama beberapa detik , kemudian terasa ada sesuatu menyeruak menyesakkan dada , membelalakkan mata , melesatkan pandangan melahap semesta , hingga detik terakhir saat beningnya air menetes di sela kelopak mata mengiringi bibir yang tiada kuasa mendesahkan tasbih ; Subhanalloh .
     Atau dengan cara lain dalam mengelola dzikir qalbu , karena masing-masing orang memiliki kemampuan berbeda sesuai dengan apa yang telah Alloh Subhanahu wa Ta'ala mudahkan bagi hatinya .
     Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya :" Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila di sebut nama Alloh gemetarlah hati mereka , dan apabila di bacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) , dan hanya kepada Allohlah mereka bertawakal " QS Al Anfal 2. " Wahai orang-orang yang beriman , ingatlah kepada Alloh , dengan mengingat (namaNya) sebanyak-banyaknya . Dan bertasbihlah kepadaNya pada waktu pagi dan petang " QS Al Ahzab 41-42 . " Dan ingatlah Alloh dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut , dan dengan tidak mengeraskan suara , pada waktu pagi dan petang , dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah ." QS Al A'raf 205 . " Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Alloh , sehingga Alloh menjadikan mereka lupa akan diri sendiri . Mereka itulah orang-orang fasik ." QS Al Hasyr 19 . " Wahai orang-orang yang beriman , apabila kamu bertemu pasukan (musuh) , maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Alloh banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung ." QS Al Anfal 45 . " Wahai orang-orang yang beriman , janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Alloh . Dan barangsiapa berbuat demikian , maka mereka itulah orang-orang yang rugi ." QS Al Munafiqun 9 . " Maka ingatlah kepadaKu . Akupun akan ingat kepadamu . Bersyukurlah kepadaKu , dan janganlah kamu ingkar kepadaKu . " QS Al Baqarah 152 . " Apabila sholat telah dilaksanakan , maka bertebaranlah kamu di muka bumi , carilah karunia Alloh dan ingatlah Alloh banyak-banyak agar kamu beruntung " QS Al Jumuah 10 .
       " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , dan pergantian malam dan siang terdapattanda-tanda (kebesaran Alloh) bagi orang yang berakal . (Yaitu) orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri , duduk atau dalam keadaan berbaring , dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) ; " Ya Tuhan kami , tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia , Maha Suci Engkau , lindungilah kami dari azab neraka ." QS Ali Imron 190-191 .
       Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda :" Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Alloh dan orang yang tidak berdzikir adalah seumpama orang yang hidup dengan orang yang mati " HR Bukhori . " Tidaklah sekelompok orang duduk dan berdzikir kepada Alloh , melainkan mereka akan di kelilingi para malaikat , mendapatkan limpahan rahmat , di berikan ketenangan hati dan Allohpun akan memuji mereka pada yang ada di dekatNya " HR Muslim .
       Berkata Hasan al Bashri : " Raihlah keindahan dalam 3 hal ; dalam sholat , dalam dzikir dan dalam tilawatil Qur'an dan kalian akan mendapatkannya . Jika tidak maka ketahuilah bahwa pintu telah tertutup ."
       Berkata Imam Nawawi ;" Yang di maksud dengan dzikir adalah menghadirkan hati . Seyogyanya hal ini menjadi tujuan dzikir , hingga seseorang berusaha merealisasikannya dengan mentaddaburi apa yang di dzikirkan dan memahami makna yang di kandungnya "
       Demikianlah , penulis memandang bahwa Tauhid dan Dzikrulloh memiliki urgensi mendasar bagi pembeningan hati dari bermacam penyakit yang telah di sebutkan di awal tulisan . Kedua hal tersebut akan melahirkan kelembutan serta kearifan dalam bersikap , bahkan dalam penegakan amar ma'ruf nahi mungkar .
      4.      Lembut dalam Amar Ma'ruf Nahi Mungkar
       Seorang muslim memiliki karakter menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar yang telah di sifatkan Alloh Subhanahu wa Ta'ala dalam firmanNya yang artinya ;" Kalian adalah umat terbaik yang di lahirkan untuk manusia , menyuruh kepada yang ma'ruf dan melarang yang mungkar ." QS Ali Imron 110 . Serta diperintahkan Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam dengan sabda Beliau ; " Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran maka ubahlah kemungkaran tersebut dengan tangannya , jika tidak mampu maka dengan lisannya , jika tidak mampu maka dengan hatinya , dan itulah selemah-lemahnya iman " HR Muslim . Akan tetapi amar ma"ruf nahi mungkar hendaknya di tegakkan dalam bingkai akhlakul karimah , yaitu dengan kelembutan sebagaimana firman Aloh Subhanahu wa Ta'ala yang artinya " Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik , dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik . Sesungguhnya Tuhanmu . Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya dan Dia lah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk ." QS An Nahl 125 . Tidak ada kemungkaran di muka bumi ini yang lebih besar dari kemungkaran yang telah di lakukan oleh Fir"aun , yakni dengan mendudukkan dirinya sebagai Tuhan alam semesta sebagaimana diabadikan Alloh Subhanahu wa Ta'ala dalam QS Al Qashas 38 yang artinya ;" Dan Fir'aun berkata ;" Wahai para pembesar kaumku ! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku . Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata) kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta ." Akan tetapi tidaklah Alloh Subhanahu wa Ta'ala mengutus Musa Alaihi Shollatu wa Sallam untuk menghilangkan kemungkaran tersebut kecuali dengan perkataan lembut kepada Fir'aun , sebagaimana firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala yang artinya ;" Pergilah engkau beserta saudaramu denganmembawa tanda-tanda (kebesaran)Ku , dan janganlah kamu berdua lalai mengingatKu . Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun , karena dia benar-benar telah melampaui batas . Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut , mudah-mudahan dia sadar atau takut ." QS Thoha 42-44 . Keadaan ini berbeda dengan fakta yang terjadi di masa sekarang , media Televisi kerap menayangkan pemberitaan terjadinya praktek amar ma'ruf nahi mungkar dengan cara-cara kekerasan yang di lakukan sebagian kaum muslimin . Padahal secara fitrah , tabiat manusia adalah menjauhi kekerasan . Maka dakwah dalam balutan arogansi justru semakin mengakibatkan manusia akan lari dari kebenaran ajaran Islam . Simaklah bagaimana Alloh Subhanahu wa Ta'ala mensifati Rasululloh Muhammad Shollallohu alaihi wa Sallam dalam QS Ali Imron 159 yang artinya :" Maka berkat rahmat Alloh engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka . Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar , tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu . Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu ." Kelembutan dalam bersikap adalah salah satu cermin beningnya hati . Dalam timbangan syariat , kelembutan dalam bersikap juga memiliki keutamaan sebagaimana sabda Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam :" Wahai Aisyah sesungguhnya Alloh Maha Lembut , Dia mencintai sikap lemah lembut . Alloh memberikan pada sikap lemah lembut sesuatu yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras dan juga akan memberikan yang tidak diberikan pada sikap lainnya ." HR Bukhori no.6024 dan Muslim no.2165 . " Sesungguhnya sifat lemah lembut itu tidak berada pada sesuatu melainkan dia akan menghiasinya (dengan kebaikan) . Sebaliknya , tidaklah sifat itu di cabut dari sesuatu , melainkan dia akan membuatnya menjadi buruk ." HR Muslim no.2594 . " Seorang arab badui berdiri dan kencing di masjid . Maka para sahabat ingin mengusirnya . Maka Nabi Shollallohu alaihi wa Sallam pun bersabda kepada mereka , " Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan setimba air . Sesungguhnya kalian di utus untuk memberi kemudahan dan tidak di utus untuk memberi kesusahan ." HR Bukhori no.323 . Yang Penulis maksud di sini bukanlah menihilkan sikap tegas dan keras dalam amar ma'ruf nahi mungkar . Pada dasarnya dakwah dan amar ma'ruf nahi mungkar di bangun di atas sikap lemah lembut , akan tetapi pada keadaan tertentu dan orang yang tepat , maka sikap tegas dan keras dapat diterapkan . Sebagaimana hal tersebut menimpa sahabat Muadz bin Jabal Radhiyallohu anhu ketika mengimami sholat kaumnya dengan membaca surat Al Baqarah yang cukup panjang , hingga mengakibatkan seorang makmum memisahkan diri dri shoft sholat . Maka Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam menegur Muadz dengan keras :" Apakah engkau suka membuat orang lari wahai Muadz ! Mengapatidak engkau baca saja surat ini dan ini !" HR Abu Dawud .   ( Bersambung Insyaalloh )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar