Selasa, 13 Februari 2024

PEMIMPIN KITA SUDAH DI TENTUKAN

Hari ini Rakyat Indonesia punya hajat besar yakni Pesta Demokrasi untuk menentukan Pemimpin nya .

Sebenarnya Pemimpin kita sudah di tentukan Alloh Subhanahu wa Ta'ala melalui firman Nya :

إِنَّا كُلَّ شَىْءٍ خَلَقْنَٰهُ بِقَدَرٍ

" Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran ." QS Al Qamar 49 .

Rasullullah ﷺ bersabda :

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ : اكْتُبْ ، قَالَ : رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ ؟ قَالَ : اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

" Awal makhluk yang Allah Subhanahu wa Ta'ala ciptakan adalah pena , lalu Dia berkata kepada pena , ‘Tulislah .’ Pena berkata , ‘Apa yang aku tulis ? ' Allah berkata , ‘ Tulislah apa yang akan terjadi dan apa yang telah terjadi hingga hari Kiamat ." HR Ahmad .

Maknanya Allah Ta'ala telah menentukan ( Taqdir ) segala sesuatu hingga Hari Kiamat .

Termasuk Pemimpin Negeri ini untuk masa bakti 5 tahun ke depan telah di tentukan Nya dan tertulis di Lauhul Mahfudz .

Hanya saja taqdir termasuk perkara ghaib . Kita tidak mengetahui taqdir kecuali setelah terjadi .

Allah Ta'ala berfirman :

قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ

" Katakanlah : “ Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah ." QS An Naml 65 .

وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"  Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui ( dengan pasti ) apa yang akan di kerjakannya besok . Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati . Sungguh , Allah Maha Mengetahui - Maha Mengenal ." QS Luqman 34 .

Ketidaktahuan mengenai taqdir yang akan terjadi merupakan ruang bagi manusia untuk berusaha merubah keadaan mereka .

 ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ

" Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka ." QS Ar Ra'd 11 .

Dan Perhelatan Pemilu 2024 merupakan ikhtiar Bangsa Indonesia merubah keadaan mereka .

Tiap-tiap Warga Negara berikhtiar sesuai kapasitas ilmu pengetahuan mereka . Namun hasilnya mutlak Hak Allah Subhanahu wa Ta'ala sehingga ketika ternyata kandidat yang ia pilih kalah maka hatinya berlapang dada menerima Ketentuan Nya serta meyakini apa yang Allah Ta'ala taqdirkan adalah yang terbaik bagi Bangsa ini .

Beriman kepada Taqdir akan melembutkan hati kita serta meredam hawa nafsu berupa permusuhan terhadap mereka yang berbeda pilihan .

Penting untuk di ingat bahwa kedhaliman adalah malapetaka di Akhirat . Hak sesama manusia akan di hisab pada Hari Perhitungan Amal .

Janganlah mudah menjatuhkan kehormatan Seseorang dengan caci maki bahkan fitnah karena kelak akan di tuntut di Pengadilan Zat Yang Maha Adil .

Jangan sampai kita bangkrut di Akhirat karena berbuat dhalim hanya karena berbeda pilihan .

Rasullullah ﷺ bersabda :

إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

" Muflis ( Orang yang bangkrut ) dari umatku ialah orang yang datang pada hari Kiamat membawa ( pahala ) sholat , puasa dan zakat namun ( ketika di dunia ) dia telah mencaci dan menuduh orang lain , makan harta , menumpahkan darah dan memukul orang lain ( tanpa hak ). Maka orang-orang itu akan di beri pahala dari kebaikan-kebaikannya . Jika telah habis kebaikan-kebaikannya maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya kemudian dia akan di lemparkan ke dalam Neraka .” HR. Muslim .

Semoga Allah Ta'ala melapangkan hati kita untuk menerima segala Ketentuan Nya serta menganugerahkan kepada kita Akhlak Mulia .

Minggu, 27 Juli 2014

Selamat Idul Fithri 1 Syawal 1435 H

      Idul Fithri tahun lalu rasanya seperti terjadi hari kemarin, tiada terasa setahun telah berlalu dan kembali Kaum Muslimin berada pada momen yang sama yang akan berulang setiap tahunnya . Akankah usia Kita sampai pada Ied tahun depan ? sedangkan saudara yang Ied tahun lalu bergembira bersama Kita , tahun ini dia hanya ada dalam kenangan .                                                                                                              
     Dan betapa mudahnya jiwa melayang di negeri Palestina saat ini , demikian pula pemberitaan di media elektronik tentang gugurnya jiwa akibat kecelakaan di tengah euforia mudik Lebaran . Maha benar Alloh Subhanahu wa Ta'ala yang telah berfirman ; " Tiap-tiap yang mempunyai jiwa akan merasakan kematian . Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah di sempurnakan pahala kalian . Barangsiapa di jauhkan dari neraka dan di masukkan ke dalam surga , sungguh ia telah beruntung . Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan ." QS Ali Imron 185 .                                                        
     Semoga Idul Fithri menginspirasikan perbaikan diri , menyongsong bergulirnya hari dengan pengumpulan bekal bagi kehidupan setelah kematian .                                                                                               
     " Berbekallah , dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa ." QS Al Baqarah 197.
                                                    Selamat Hari Raya , Hari Bahagia , 
                                                         Idul Fithri 1 Syawal 1435 H .
                                                    Taqobbalallohu Minna wa Minkum .

Senin, 02 Juni 2014

Ramadhan dan Piala Dunia


 Segala puji hanya milik Alloh Subhanahu wa Ta'ala semata , pemilik, pencipta serta pengatur alam semesta yang tiada sekutu bagiNya di dalam Rubbubiyah, Uluhiyah serta Asma wa SifatNya . Yang telah melimpahkan berjuta nikmat kepada hamba-hambaNya . Di antara nikmat tersebut adalah dekatnya kedatangan bulan Ramadhan , bulan yang penuh barokah , yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan .  Selayaknya seorang muslim yang menjadikan kehidupan di dunia ini sebagai ladang mengumpulkan bekal bagi kehidupan di alam akherat mempersiapkan jiwa dan raganya untuk menyambut kedatangan bulan mulia tersebut . Akan tetapi Alloh Subhanahu wa Ta'ala hendak menguji hamba-hambaNya agar terklasifikasikan antara orang-orang yang benar keimanannya dengan orang-orang yang dusta , sebagaimana firmanNya Azza wa Jalla yang artinya ; " Apakah manusia itu mengira bahwa mereka di biarkan (saja) mengatakan ;"Kami telah beriman " sedang mereka tidak di uji lagi ? . Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka , maka sesungguhnya Alloh mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta " QS Al Ankabut 2-3 . Di antara ujian tersebut adalah konstelasi politik di tanah air yang meningkat menjelang di helatnya puncak pesta Demokrasi yakni Pemilu Presiden dan Wakil Presiden . Sebuah Momen penting bagi masa depan Bangsa yang menguras begitu besar biaya ,waktu , fikiran dan tenaga . Di samping itu tentu mengambil bagian yang besar dari energi jiwa, tergantung seberapa besar peran dan minat seorang muslim di dalamnya . Bahkan bukan tidak mungkin akan mengeruhkan jiwa tergantung seberapa besar derajat keimanannya . Pada saat bersamaan sebagian (besar) kaum muslimin di tanah air mendapat ujian keimanan dengan derasnya informasi yang mengalir terutama melalui media Televisi , membangkitkan euforia yang lebih deras menguras energi jiwa dengan sensasi-sensasi yang mengaliri raga dalam penantian menjelang kick off perdana ajang sepak bola Piala Dunia Brazil 2014 . Lantas , adakah bagian jiwa yang tersisa untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan ? mengisi hari-hari di bulan Sya'ban dengan kontemplasi , perenungan atas segala kekurangan dalam mengisi hari-hari Ramadhan di tahun silam , kemudian bersyukur kepada Rabbul alamin atas kesempatan yang masih Dia berikan dengan penuh harap dan cemas pada detik-detik yang terus bergerak ke ujung bulan Sya'ban , akankah sampai usia kita singgah di detik pertama bulan Ramadhan ? lantas menjadikannya inspirasi kebulatan tekad untuk mengisi hari-hari Ramadhan dengan berbagai bentuk ketaatan dan ibadah yang telah di syariatkanNya demi menggapai kebahagiaan hakiki di alam akhirat berupa Surga serta ke agungan menatap Wajah-Nya Azza wa Jalla . Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya : " Setiap yang berjiwa akan merasakan mati . Dan hanya pada hari kiamat sajalah di berikan dengan sempurna balasanmu . Barangsiapa di jauhkan dari neraka dan di masukkan ke dalam Surga , sungguh , dia memperoleh kemenangan . Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya " QS Ali Imran 185 . " Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri , memandang Tuhannya " QS Al Qiyamah 22-23 . " Wahai orang-orang yang beriman , di wajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana di wajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa ." QS Al Baqarah 183. " Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya di turunkan Al Qur'an , untuk menjadi petunjuk bagi manusia dan bermacam-macam keterangan yang merupakan petunjuk dan pemisah antara yang benar dengan yang batil " QS Al Baqarah 185 . Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda :" Shalat lima, jum'at ke jum'at , Ramadhan ke Ramadhan menutupi dosa-dosa yang di lakukan di antaranya , asal saja di jauhi segala dosa besar " HR Muslim. " Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Alloh , melainkan dengannya Alloh akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun " HR Bukhori (VI/35) dan Muslim (1153) . Demikianlah , Semoga Alloh Subhanahu wa Ta'ala memberikan hidayah dan kekuatan kepada Kita dalam mempersiapkan diri menyambut kedatangan Bulan Suci Ramadhan , sehingga Kita dapat meraih keutamaan di dalamnya . Amin Ya Rabbal alamin   

Selasa, 20 Mei 2014

Ilmu adalah amal shalih

Ilmu bukanlah almamater ,
Ilmu bukanlah pandainya berbicara ,
Ilmu bukanlah bertumpuknya buku-buku ,
Ilmu adalah amal shalih , kesesuaian antara keyakinan dan ucapan dengan perbuatan .
Betapa banyak manusia menisbatkan diri kepada Ilmu , akan tetapi kapasitasnya adalah laku kehidupannya .
Berkata Ibnul Qayyim al-Jauziyah :" Dia orang pandai selagi terlepas dari amal . Tetapi jika datang amal , orang-orang bodoh menyertainya untuk surut kebelakang , sehingga dia berbeda dengan mereka hanya karena ilmunya ."
    Segala sesuatu dapat di kenali dengan hakikatnya , bukan sekedar dari penamaan , sebagaimana " Semua orang mengaku kekasih Laila . Akan tetapi sayang , Laila sendiri tidak mengakuinya ."
    Maka........Waspadalah........terhadap diri sendiri

Jumat, 18 April 2014

Menggapai Beningnya Hati Dalam Interaksi Sosial

Penulis : Agung Budy Nugraha <>

   Segala puji hanya bagi Alloh Subhanahu wa Ta'ala Rabb semesta alam . Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasululloh Muhammad Shollallohu alaihi wa sallam . Setelah lama vakum dari aktivitas menulis , penulis mencoba kembali menggoreskan pena , urun rembug dalam kancah pemikiran Islam . Sekaligus memulai sebuah paradigma baru dalam memahami Islam dan realitas hidup setelah cukup lama penulis melewati beberapa fase dalam memahami Agama Islam .
   Sebelumnya penulis hendak menggunakan kata " Ukhuwah Islamiyah " untuk kata " Interaksi Sosial " , tetapi idealnya sebuah Ukhuwah Islamiyah telah terbentuk oleh beningnya hati para Insan di dalamnya . Adapun Interaksi Sosial selain memiliki dimensi yang lebih luas  , faktanya di penuhi konflik yang memprihatinkan .
    Nabi Muhammad Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda " Ketahuilah sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik , dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk , ketahuilah segumpal daging tersebut adalah Qalbu yaitu Hati " HR Bukhori .
    Betapa hati memiliki kedudukan teramat penting dalam kaitannya dengan dinamika kehidupan masyarakat yang tengah mengalami dekadensi moral dengan berbagai bentuk kemaksiatan dan perseteruan . Hal ini di sebabkan oleh kekotoran hati yang di penuhi bermacam penyakit seperti kesyirikan , kemunafikan, riya', cinta dunia , dendam , kedengkian, syahwat, amarah, buruk sangka dan lain sebagainya . Ironisnya keadaan tersebut tidak hanya menimpa orang-orang awam dari kaum muslimin dalam urusan duniawi mereka, atau para politisi yang tengah memperebutkan kekuasaan dan merasa paling benar dalam mengusung idealisme yang mereka anut, akan tetapi melanda pula pemuka-pemuka agama Islam dalam perbedaan memahami nash-nash Al Qur'an dan Hadits Nabi Shollallohu alaihi wa Sallam .
    Sering kita saksikan melalui media massa atau bahkan di sekitar kita sebuah permasalahan ijtihadiyah yang padanya terbuka lebar pintu toleransi justru menjadi sarana permusuhan sesama kaum muslimin bahkan menjatuhkan kehormatan seorang muslim , padahal Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam pernah bersabda " Setiap muslim atas muslim lainnya itu haram darahnya , hartanya dan kehormatannya " HR Muslim .
    Bukankah mereka telah menyampaikan hadits tersebut kepada umat dan memahami firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala yang artinya ;" Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan)  kebajikan , sedang kalian melupakan diri (kewajiban)mu sendiri , padahal kalian membaca Al Kitab (Taurat) ? maka tidakkah kalian berepikir ? " QS Al Baqarah 44 " Hai orang-orang yang beriman , mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat ? amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tiada kalian kerjakan " QS Ash Shaf 2-3 .
    Hal ini selayaknya menjadi perenungan bersama karena manusia tiada pernah luput dari kesalahan sebagaimana sabda Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam : " Setiap anak adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat " HR Tirmidzi no.2499 . Kesalahan manusia bahkan merupakan sebuah keniscayaan yang telah di gariskan Alloh Subhanahu wa Ta'ala . Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda : " Demi Zat yang jiwaku berada di tanganNya , kalau kalian tidak berdosa maka Alloh akan menjadikan kalian sirna , lalu Alloh akan mendatangkan suatu kaum yang mereka berdosa lalu mereka bertaubat kepada Alloh lalu Alloh mengampuni mereka " HR Muslim no.7141 .
    Maka penulis mengajak terutama kepada diri penulis sendiri kemudian kepada pembaca yang budiman untuk berbenah menuju kehidupan yang Islami , dengan memulainya dari sumber kebaikan dan keburukan yakni Qalbu ( Hati ) . Membersihkannya dari bermacam penyakit , membeningkannya dengan
    1.     Tauhid
     Yaitu mengimani bahwa hanya Alloh Subhanahu wa Ta'ala pencipta dan pengatur alam semesta . Alloh Subhanahu wa Ta'ala lah pencipta makhluk , peristiwa-peristiwa dan hal ikhwal manusia .  Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya : " Dia (Alloh) pencipta langit dan bumi " QS Al An'am 101 . "  Dan Dia lah yang telah menciptakan malam dan siang , matahari dan bulan . Masing-masing beredar pada garis edarnya . " QS Al Anbiya 33 . " Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu . Di antara keduanya ada batas yang tidak di lampaui oleh masing-masing " QS Ar Rahman 19-20. " Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah . Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang di simpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) . Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah , lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging , dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang , lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging . Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain . Maka Maha Suci Alloh , pencipta yang paling baik . Kemudian sesudah itu , sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati " QS Al Mukminun 12-15. " Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu , dan Dia menetapkan ukuran -ukurannya dengan serapi-rapinya " QS Al Furqon 2 .
     Beriman kepada Rubbubiyah Alloh Subhanahu wa Ta'ala tersebut akan membersihkan hati dari hasad , dengki bahkan niat mencelakakan sesama muslim demi teraihnya kesuksesan bisnis atau terengkuhnya mahkota kekuasaan sebagaimana telah terjadi dan menjadi menu harian media cetak maupun elektronik . Kesadaran bahwa kekayaan dan kemiskinan , kemenangan maupun kekalahan dalam pertarungan politik atau keberhasilan dan kegagalan dalam dakwah merupakan hak prerogatif Alloh Subhanahu wa Ta'ala dalam mengaturnya akan melahirkan sikap arif dan bijaksana .
     Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya :" Padahal Allohlah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu " QS Ash Shafat 96 . " Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhul mahfudz) sebelum Kami menciptakannya . Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Alloh . (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu , dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang di berikanNya kepadamu . Dan Alloh tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri " QS Al Hadid 22-23 . " Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Robb mu ? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia , dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat , agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain . Dan rahmat Robb mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan " QS Az Zukhruf 32 .  " Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu , Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) , dan supaya Alloh membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) " QS Ali Imron 140-141 .
     Rasululloh Muhammad Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda :" Sesungguhnya Alloh telah menentukan takdir semua makhluk 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi " Beliau Shollallohu alaihi wa Sallam juga pernah bersabda " Sesungguhnya setiap kalian di kumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya 40 hari , kemudian menjadi segumpal darah selama itu , dan menjadi segumpal daging selama itu . Kemudian Alloh mengutus malaikat dan memerintahkan dengan 4 hal : menulis rizkinya , ajalnya , perbuatannya dan ia celaka atau bahagia ." HR Bukhori dan Muslim .
      2.      Menjauhi kesyirikan
      Beriman bahwa Alloh Subhanahu wa Ta'ala adalah satu-satunya pemilik, pencipta dan pengatur alam semesta mengandung konsekuensi logis berupa penyerahan peribadahan hanya kepadaNya semata . Hal ini dapat di analogikan dengan pemberian si fulan A kepada si fulan B , pantaskah si fulan B berterima kasih dan menyerahkan loyalitas kepada si fulan C yang sama sekali tidak memiliki kontribusi dalam hajat kehidupannya ? dengan melupakan si fulan A yang penuh totalitas menyokong hajat hidupnya ? . Alloh Subhanahu wa Ta'ala tentu terlalu Agung untuk permisalan ini , hal ini semata untuk mendekatkan akal kepada pemahaman . Betapa Alloh Subhanahu wa Ta'ala telah melimpahkan nikmat kepada seorang muslim berupa kesehatan , kelapangan rezeki dan lain sebagainya , akan tetapi ia dengan sengaja meninggalkan kewajiban sholat 5 waktu yang telah Alloh Subhanahu wa Ta'ala perintahkan dengan firmannya :" Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang di tentukan waktunya atas orang-orang yang beriman " QS An Nisa' 103 . Justru ia rela berlumur lumpur , luka tergores ilalang , melangkah menyusuri pematang sawah dengan memikul baskom berisi aneka sajian di pundak , kemudian singgah , menyalakan dupa , lantas duduk bersila penuh kekhusyukan di bawah sebuah pohon beringin tua yang di keramatkan . Ini adalah kekotoran hati yang terbesar .
    Perhatikan nasehat seorang hamba yang shalih , Luqman kepada putranya yang di abadikan Alloh Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al Qur'an :" Hai anakku , janganlah kamu mempersekutukan Alloh , sesungguhnya mempersekutukan Alloh adalah benar-benar kezhaliman yang besar " QS Luqman 13 . Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang arttinya :" Wahai manusia ada sebuah perumpamaan yang perlu kalian perhatikan . Sesungguhnya sesembahan-sesembahan selain Alloh yang kalian sembah itu sekali-kali tidak akan dapat membuat seekor lalat walaupun mereka bersatu padu untuk menciptakannya . Dan jika sesekor lalat merebut sesuatu dari mereka , tiadalah mereka itu dapat merebutnya kembali . Amat lemahlah yang menyembah maupun yang di sembah " QS Al Hajj 73 ." Katakanlah (wahai Muhammad kepada kaum musyrikin ) :" Katakan kepadaku pendapatmu tentang (sesembahan-sesembahan) yang kamu sembah selain Alloh . Jika Alloh menghendaki untuk menimpakan sesuatu bahaya kepadaku , apakah mereka mampu menghilangkan bahaya itu . Atau jika Alloh menghendaki untuk melimpahkan sesuatu rahmat kepadaku apakah mereka mampu menahan rahmatNya ? " Katakanlah :" Cukuplah Alloh bagiku , hanya kepadaNya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri " QS Az Zumar 38 .
     Abu Waqid al Laitsi menuturkan ;
     " Suatu saat Kami pergi keluar bersama Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam ke Hunain sedang kami dalam keadaan baru saja lepas dari kekafiran (masuk Islam) . Ketika itu orang-orang musyrik mempunyai sebatang pohon bidara yang di sebut dzat anwath ,  mereka selalu mendatanginya dan menggantungkan senjata-senjata perang mereka pada pohon itu . Tatkala kami melewati sebatang pohon bidara , kamipun berkata : " Ya Rasululloh , buatkanlah untuk kami dzat anwath sebagaimana mereka mempunyai dzat anwath " maka Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda : " Allohu Akbar , itulah tradisi orang-orang sebelum kamu . Dan Demi Alloh yang diriku hanya berada di tanganNya , kamu benar-benar telah mengatakan suatu perkataan seperti yang di katakan oleh Bani Israil kepada Musa alaihi salam : ( Buatkanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka itu mempunyai sesembahan-sesembahan . Musa alaihi salam menjawab : Sungguh kamu adalah kaum yang tidak mengerti . Pasti kamu akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kamu " HR Tirmidzi .
      Menjadikan Alloh Subhanahu wa Ta'ala satu-satunya tujuan peribadahan merupakan tanda beningnya hati dan hakikat makna dari kalimat Tauhid : Laa Ilaha illalloh yakni Laa ma'buda biy haqqin illalloh , tiada Sesembahan yang berhak di sembah dengan benar kecuali Alloh Subhanahu wa Ta'ala semata . Dan tidaklah Alloh Subhanahu wa Ta'ala menciptakan alam semesta , mengutus para Nabi dan Rasul alaihi Sholatu wa Sallam kecuali untuk tujuan mulia tersebut . Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya : " Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia , melainkan agar mereka beribadah kepadaKu " QS Adz Dzariyat 56 . " Sesungguhnya Aku ini adalah Alloh , tiada Tuhan lain yang berhak di sembah selain Ak , maka sembahlah Aku " QS Thoha 14 . " Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul kepada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) ,' Sembahlah Alloh saja , dan jauhilah thoghut '" QS An Nahl 36 .
    3.     Dzikir .
      Membeningkan hati memang bukanlah perkara yang mudah semudah membalikkan telapak tangan . Sebagaimana di katakan Imam abu Hamid al Ghazali : di butuhkan mujahadah ,  kesungguhan dalam memerangi hawa nafsu yang dominan menguasai jiwa . Kemudian menyuplai jiwa dengan aneka vitamin yang berpotensi menyehatkan serta membeningkannya . Di antara vitamin-vitamin tersebut adalah Dzikrulloh , mengingat Alloh Subhanahu wa Ta'ala dengan mentadabburi alam semesta : merenungi penciptaan , menghayati pengaturanNya dalam mekanisme kerja alam semesta , problematika global kehidupan serta gejolak-gejolak yang bergemuruh di dalam jiwa manusia , dengan berbekal keimanan bahwa Dia lah satu-satunya pengatur roda kehidupan .
      Pernahkah suatu hari kita meluangkan sejenak waktu , mengayunkan langkah kaki menyusuri pematang , berdiri tegak pada dataran yang agak tinggi , di tengah persawahan atau bahkan di atas gunung dalam keadaan jiwa mengharu biru terasa sesak oleh penglihatanNya , merasa dekat dengan Wujud dan kasih sayangNya , merasa yakin bahwa seluruh yang tertangkap panca indera bahkan sensasi yang mengaliri ruas-ruas tersembunyi organ tubuh adalah perbuatanNya semata . Renungkan bagaimana Alloh Subhanahu wa Ta'ala membentangkan langit , mengokohkan gunung-gunung , menghamparkan padi yang menguning serta menghembuskan angin segar yang menerpa lembut wajah kita , hingga mata tiada kuasa melainkan terpejam seakan-akan menikmati sebuah sentuhan yang begitu indah , begitu lembut di sisi hati selama beberapa detik , kemudian terasa ada sesuatu menyeruak menyesakkan dada , membelalakkan mata , melesatkan pandangan melahap semesta , hingga detik terakhir saat beningnya air menetes di sela kelopak mata mengiringi bibir yang tiada kuasa mendesahkan tasbih ; Subhanalloh .
     Atau dengan cara lain dalam mengelola dzikir qalbu , karena masing-masing orang memiliki kemampuan berbeda sesuai dengan apa yang telah Alloh Subhanahu wa Ta'ala mudahkan bagi hatinya .
     Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya :" Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila di sebut nama Alloh gemetarlah hati mereka , dan apabila di bacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) , dan hanya kepada Allohlah mereka bertawakal " QS Al Anfal 2. " Wahai orang-orang yang beriman , ingatlah kepada Alloh , dengan mengingat (namaNya) sebanyak-banyaknya . Dan bertasbihlah kepadaNya pada waktu pagi dan petang " QS Al Ahzab 41-42 . " Dan ingatlah Alloh dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut , dan dengan tidak mengeraskan suara , pada waktu pagi dan petang , dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah ." QS Al A'raf 205 . " Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Alloh , sehingga Alloh menjadikan mereka lupa akan diri sendiri . Mereka itulah orang-orang fasik ." QS Al Hasyr 19 . " Wahai orang-orang yang beriman , apabila kamu bertemu pasukan (musuh) , maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Alloh banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung ." QS Al Anfal 45 . " Wahai orang-orang yang beriman , janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Alloh . Dan barangsiapa berbuat demikian , maka mereka itulah orang-orang yang rugi ." QS Al Munafiqun 9 . " Maka ingatlah kepadaKu . Akupun akan ingat kepadamu . Bersyukurlah kepadaKu , dan janganlah kamu ingkar kepadaKu . " QS Al Baqarah 152 . " Apabila sholat telah dilaksanakan , maka bertebaranlah kamu di muka bumi , carilah karunia Alloh dan ingatlah Alloh banyak-banyak agar kamu beruntung " QS Al Jumuah 10 .
       " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , dan pergantian malam dan siang terdapattanda-tanda (kebesaran Alloh) bagi orang yang berakal . (Yaitu) orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri , duduk atau dalam keadaan berbaring , dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) ; " Ya Tuhan kami , tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia , Maha Suci Engkau , lindungilah kami dari azab neraka ." QS Ali Imron 190-191 .
       Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam bersabda :" Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Alloh dan orang yang tidak berdzikir adalah seumpama orang yang hidup dengan orang yang mati " HR Bukhori . " Tidaklah sekelompok orang duduk dan berdzikir kepada Alloh , melainkan mereka akan di kelilingi para malaikat , mendapatkan limpahan rahmat , di berikan ketenangan hati dan Allohpun akan memuji mereka pada yang ada di dekatNya " HR Muslim .
       Berkata Hasan al Bashri : " Raihlah keindahan dalam 3 hal ; dalam sholat , dalam dzikir dan dalam tilawatil Qur'an dan kalian akan mendapatkannya . Jika tidak maka ketahuilah bahwa pintu telah tertutup ."
       Berkata Imam Nawawi ;" Yang di maksud dengan dzikir adalah menghadirkan hati . Seyogyanya hal ini menjadi tujuan dzikir , hingga seseorang berusaha merealisasikannya dengan mentaddaburi apa yang di dzikirkan dan memahami makna yang di kandungnya "
       Demikianlah , penulis memandang bahwa Tauhid dan Dzikrulloh memiliki urgensi mendasar bagi pembeningan hati dari bermacam penyakit yang telah di sebutkan di awal tulisan . Kedua hal tersebut akan melahirkan kelembutan serta kearifan dalam bersikap , bahkan dalam penegakan amar ma'ruf nahi mungkar .
      4.      Lembut dalam Amar Ma'ruf Nahi Mungkar
       Seorang muslim memiliki karakter menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar yang telah di sifatkan Alloh Subhanahu wa Ta'ala dalam firmanNya yang artinya ;" Kalian adalah umat terbaik yang di lahirkan untuk manusia , menyuruh kepada yang ma'ruf dan melarang yang mungkar ." QS Ali Imron 110 . Serta diperintahkan Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam dengan sabda Beliau ; " Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran maka ubahlah kemungkaran tersebut dengan tangannya , jika tidak mampu maka dengan lisannya , jika tidak mampu maka dengan hatinya , dan itulah selemah-lemahnya iman " HR Muslim . Akan tetapi amar ma"ruf nahi mungkar hendaknya di tegakkan dalam bingkai akhlakul karimah , yaitu dengan kelembutan sebagaimana firman Aloh Subhanahu wa Ta'ala yang artinya " Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik , dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik . Sesungguhnya Tuhanmu . Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya dan Dia lah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk ." QS An Nahl 125 . Tidak ada kemungkaran di muka bumi ini yang lebih besar dari kemungkaran yang telah di lakukan oleh Fir"aun , yakni dengan mendudukkan dirinya sebagai Tuhan alam semesta sebagaimana diabadikan Alloh Subhanahu wa Ta'ala dalam QS Al Qashas 38 yang artinya ;" Dan Fir'aun berkata ;" Wahai para pembesar kaumku ! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku . Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata) kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta ." Akan tetapi tidaklah Alloh Subhanahu wa Ta'ala mengutus Musa Alaihi Shollatu wa Sallam untuk menghilangkan kemungkaran tersebut kecuali dengan perkataan lembut kepada Fir'aun , sebagaimana firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala yang artinya ;" Pergilah engkau beserta saudaramu denganmembawa tanda-tanda (kebesaran)Ku , dan janganlah kamu berdua lalai mengingatKu . Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun , karena dia benar-benar telah melampaui batas . Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut , mudah-mudahan dia sadar atau takut ." QS Thoha 42-44 . Keadaan ini berbeda dengan fakta yang terjadi di masa sekarang , media Televisi kerap menayangkan pemberitaan terjadinya praktek amar ma'ruf nahi mungkar dengan cara-cara kekerasan yang di lakukan sebagian kaum muslimin . Padahal secara fitrah , tabiat manusia adalah menjauhi kekerasan . Maka dakwah dalam balutan arogansi justru semakin mengakibatkan manusia akan lari dari kebenaran ajaran Islam . Simaklah bagaimana Alloh Subhanahu wa Ta'ala mensifati Rasululloh Muhammad Shollallohu alaihi wa Sallam dalam QS Ali Imron 159 yang artinya :" Maka berkat rahmat Alloh engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka . Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar , tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu . Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu ." Kelembutan dalam bersikap adalah salah satu cermin beningnya hati . Dalam timbangan syariat , kelembutan dalam bersikap juga memiliki keutamaan sebagaimana sabda Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam :" Wahai Aisyah sesungguhnya Alloh Maha Lembut , Dia mencintai sikap lemah lembut . Alloh memberikan pada sikap lemah lembut sesuatu yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras dan juga akan memberikan yang tidak diberikan pada sikap lainnya ." HR Bukhori no.6024 dan Muslim no.2165 . " Sesungguhnya sifat lemah lembut itu tidak berada pada sesuatu melainkan dia akan menghiasinya (dengan kebaikan) . Sebaliknya , tidaklah sifat itu di cabut dari sesuatu , melainkan dia akan membuatnya menjadi buruk ." HR Muslim no.2594 . " Seorang arab badui berdiri dan kencing di masjid . Maka para sahabat ingin mengusirnya . Maka Nabi Shollallohu alaihi wa Sallam pun bersabda kepada mereka , " Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan setimba air . Sesungguhnya kalian di utus untuk memberi kemudahan dan tidak di utus untuk memberi kesusahan ." HR Bukhori no.323 . Yang Penulis maksud di sini bukanlah menihilkan sikap tegas dan keras dalam amar ma'ruf nahi mungkar . Pada dasarnya dakwah dan amar ma'ruf nahi mungkar di bangun di atas sikap lemah lembut , akan tetapi pada keadaan tertentu dan orang yang tepat , maka sikap tegas dan keras dapat diterapkan . Sebagaimana hal tersebut menimpa sahabat Muadz bin Jabal Radhiyallohu anhu ketika mengimami sholat kaumnya dengan membaca surat Al Baqarah yang cukup panjang , hingga mengakibatkan seorang makmum memisahkan diri dri shoft sholat . Maka Rasululloh Shollallohu alaihi wa Sallam menegur Muadz dengan keras :" Apakah engkau suka membuat orang lari wahai Muadz ! Mengapatidak engkau baca saja surat ini dan ini !" HR Abu Dawud .   ( Bersambung Insyaalloh )

Jumat, 04 April 2014

keutamaan berbakti kepada ibu

Doa seorang Ibu hampir semua manusia meyakini kekuatan terkabulkannya atau mustajabah , dalam sebuah hadits di sebutkan bahwa doa Ibu terhadap anak lelakinya adalah mustajabah . Tak ayal , kalimat Berkah Doa Ummi atau dengan redaksi beragam begitu familiar kita temukan dalam kehidupan sehari-hari , seperti tertulis di ekor bak truk dan selainnya .Dalam Agama Islam , berbakti kepada Orang tua terutama Ibu memiliki kedudukan yang sangat agung , yakni Alloh Subhanahu wa Ta'ala mensejajarkan amaliyah tersebut dengan men-Tauhid-kan Nya Azza wa Jalla. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya " Alloh Subhanahu wa Ta'ala telah menetapkan agar kalian tidak beribadah melainkan kepadaNya dan hendaklah kalian berbakti kepada kedua orang tua " QS Al Isra 23 . Berbakti kepada Ibu bahkan lebih utama dari berjihad di medan perang, seorang sahabat bertanya kepada Rasululloh Sholallohu alaihi wa Salam " Ya Rasululloh amalan apa yang paling di cintai Alloh ? " Nabi Sholallohu alaihi wa Salam menjawab " Sholat pada waktunya " Sahabat bertanya lagi " kemudian apa Ya Rasululloh ?" Nabi Sholallohu alaihi wa Salam menjawab " Birrul walidain " Sahabat bertanya lagi " Apalagi Ya Rasululloh ?" Nabi Sholallohu alaihi wa Salam menjawab " Jihad fi sabilillah ".Bagi kita yang memiliki Ibu dalam usia renta plus mengalami sakit , kelumpuhan dan sebagainya merawatnya membutuhkan kesabaran extra . Malam menjadi siang dan sebaliknya karena pola tidur Lansia telah mengalami perubahan atau bahkan penurunan . Jika Lansia tersebut mengalami penyakit seperti stroke yang begitu menyiksa atau gangguan kejiwaan semacam ansietas bahkan histeria , tentu kesabaran seorang anak dalam berbakti menjadi berlipat ganda . Coba bayangkan saat Ibu kita yang sakit menjerit di keheningan malam dalam keadaan kita tinggal di pemukiman padat penduduk , apakah kita memarahinya atau bahkan na'udzubillahi min dzalika menghardiknya ?  padahal Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman " Maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah ' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia " QS Al Isra 23 . Dari Abdulloh bin Amr ia berkata " Datang seorang pria kepada Nabi Sholallohu alaihi wa Salam lalu meminta izin untuk berjihad , maka Nabipun Sholallohu alaihi wa Salam berkata " Apakah kedua orang tuamu masih hidup ? " pria tersebut menjawab " Iya " Rasululloh Sholallohu alaihi wa Salampun berkata " Berjihadlah kepada kedua orang tuamu " HR Bukhori . Dari Mu'awiyah bin Jahimah as Sulami bahwasanya datang seorang lelaki kepada Nabi Sholallohu alaihi wa Salam lalu berkata " Ya Rasululloh , aku hendak berjihad , aku menemuimu untuk meminta pendapatmu " Rasululloh Sholallohu alaihi wa Salam berkata " Apakah engkau memiliki Ibu ? Ia menjawab " Iya " Rasululloh Sholallohu alaihi wa Salam berkata " Senantiasalah bersamanya sesungguhnya surga berada di bawah kedua  kakinya " HR An Nasai . Maka bakti seorang anak terhadap kedua orang tua terutama Ibu dengan merawatnya di usia senja , memenuhi segala kebutuhannya , berkorban untuknya merupakan jihad di jalan Alloh Subhanahu wa Ta'ala . Akan tetapi hal ini tetap tidak sebanding dengan jasa seorang Ibu dalam mengandung , melahirkan serta membesarkan seorang anak , mendidiknya dengan curahan kasih sayang , berkorban demi kebahagiaan si anak dengan kepedihan dan penderitaan . Bahkan konon di Jepang terjadi , seorang anak lelah merawat Ibunya yang renta kemudian membawanya ke hutan belantara untuk mengasingkannya di sana , ia menggendong Ibunya , sepanjang  perjalanan sang Ibu mematahkan ranting-ranting pohon . Tatkala telah sampai tujuan si anak pamit dan sang Ibu menjawab " Pulanglah nak , smoga engkau selamat , tadi Ibu mematahkan ranting-ranting agar menjadi penunjuk jalan bagimu untuk pulang . Maka si anak menangis dan membawa sang Ibu kembali pulang . Pernah seorang lelaki thawaf mengelilingi ka'bah dengan menggendong Ibunya , kemudian ia bertanya kepada Abdulloh bin Umar " Apakah aku sudah membalas kebaikan Ibuku ?" Abdulloh bin Umar berkata " Belum , bahkan untuk satu erangan Ibumu saat melahirkanmu . Tetapi engkau telah berbuat kebaikan . Dan kebaikan yang sedikit itu akan mendapatkan balasan yang besar " . Akan tetapi di zaman yang manusia telah terjauhkan dari ilmu agama , kelembutan tercerabut dari dalam jiwa , kekerasan  mewarnai hampir setiap lini kehidupan bahkan masuk ke dalam rumah - rumah , tempat di mana Insan - insan renta tergolek lemah menahan derita raga dengan jiwa terliputi keguncangan , sedangkan asa hanyalah saat tiba malaikat maut menyapa , si anak tempat labuhan keluh kesah justru menghardik sambil melontarkan kata-kata yang justru memperperih luka . Kalau tidak demikian Panti jompolah media kamuflase kedurhakaan . Na'udzubillah tsumma Na'udzubillah . <> Penulis : Agung Budy Nugraha ( Bersambung Insyaalloh )